MY DIARY

MY DIARY

Selasa, 10 Januari 2012

°˚˚°♥♥•.¸¸.•»̶♡Cecendet♡»̶•.¸¸.♥♥°˚˚°

         Siapa yang sangka aku menyukai buah yang satu ini...
Buah yang aku kenal sejak aku kecil dulu, diperkenalkan oleh nenekku ketika kami jalan-jalan dipematang sawah yang mengering. Sejak saat itu aku selalu mencari tahu keberadaannya, sungguh kisah yang manis untuk selalu aku kenang dan semanis buah  cecendet yang sudah masak.
          Cecendet = Ciplukan dalam bahasa Indonesia,  merupakan tumbuhan liar  berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut, tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah Ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah).
Buah matangnya yang manis sungguh menggiurkan, kandungan vitamin C - nya juga sangat tinggi, terbukti acap kali aku mengkonsumsinya daya tahan tubuhku meningkat. Manakala influenza menyebar, aku selalu terhindar dari penularan. 
Tanaman perdu ini hampir selalu ada di pekarangan belakang rumahku yang cukup teduh, karena kerap kali  aku menebarkan bijinya agar aku selalu dapat mengkonsumsinya.
Dari pengetahuan yang pernah aku baca buah Cecendet ini ternyata  mempunyai sifat analgetik (penghilang rasa sakit), peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor. Tumbuhan ini mempunyai kandungan kimia berupa Chlorogenik acid, asam citrun, fisalin, flavonoid, saponin, polifenol. Buah mengandung asam malat, alkaloid, tannin, kriptoxantin, vitamin C dan gula. Biji mengandung elaidic acid.
Tak heran kalau pohon dari buah cecendet atau dalam bahasa Indonesia-nya adalah pohon ciplukan ternyata juga dapat mengobati berbagai macam penyakit, antara lain :
Diabetes melitus, Sakit paru-paru, Ayan, Borok, peluruh batu kandung kemih.

1. Diabetes Mellitus
Bahan: tumbuhan cecendet  yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan dibersihkan.
Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

2. Sakit paru-paru
Bahan: tumbuhan cecendet lengkap (akar, batang, daun, bunga dan buahnya).
Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.

3. Ayan
Bahan: 8-10 butir buah cecendet  yang sudah dimasak.
Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.

4. Borok
Bahan: 1 genggam daun cecendet  ditambah 2 sendok air kapur sirih.
Cara membuat: ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.

Dan banyak lagi pengobatan dari pohon cecendet ini  yang telah diwariskan oleh orang tua kita dulu secara turun temurun melalui pengalaman yang sangat mengakar, Subhanallah...
Ternyata begitu banyak manfaat yang didapat dari sebuah tanaman semak yang sering hanya dianggap sebagai tanaman hama ini.
Sesungguhnya di antara pondasi ajaran Islam adalah mengimani hikmah Rabb Subhanahu wa Ta'ala dalam penciptaan dan syariat-Nya. Dalam arti, bahwa Allah tidak akan menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia. Allah juga tidak akan mensyariatkan sesuatu yang  tidak memiliki kemaslahatan bagi hamba-hamba-Nya. Segala yang ada adalah di bawah kekuasaan dan kehendak-Nya dan berguna bagi kaum yang berfikir serta beradab.