MY DIARY

MY DIARY

Sabtu, 23 April 2011

MERTUAKU

Dua tahun sudah ibu mertuaku menjanda...
patah hati jelas terlihat dikesehariannya, cintanya telah meninggalkannya ya... ayah mertuaku telah tiada. Semenjak dua tahun silam ibu mertuaku makin sering sakit, padahal ketika ayah mertuaku meninggal tidak ada tangis berkepanjangan menderanya namun tatapan kosong sering aku temui disana.
Aku prihatin dan merasa kasihan, sering ibu mertuaku insomnia hingga berhari-hari dan akhirnya bicaranya mencercau akibat tidak tidur berhari-hari.
Cinta memang dasyat, aku ingat betapa patuhnya ibu pada suaminya. Betapa beliau tidak pernah menolak larangan suaminya. Ya Allah... mampukah aku seperti beliau???
Sekarang yang aku perhatikan  ibu seperti tidak punya tujuan hidup, seperti pepatah mati segan hiduppun tak mau.

Baru kemarin ibu mertuaku sakit lagi, lalu ku ajak beliau menginap di rumaku ...
Aku ajak beliau bercakap, kudengarkan cerita dan keluh kesahnya yang tanpa arah hingga ibu letih dan akhirnya tertidur. Menakjubkan tidurnya seperti bayi tanpa expresi tapi raut tua itu makin kentara.

Esok harinya aku ajak ibu jalan-jalan melihat mesjid baru di KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten) yang ga jauh dari lokasi aku tinggal. Kulihat ada secercah keceriaan diwajahnya...
Padahal hanya jalan-jalan, lihat-lihat tapi sepertinya suatu kebahagiaan tersendiri buatnya.












Aku berfikir apakah selama ini anak-anaknya begitu mengacuhkannya yah??? dan aku tidak banyak peduli karena merasa hanya anak menantu. Sepertinya ibu kesepian, tapi ibu tidak pintar berkawan alias bermasyarakat, mungkin karena secara tidak sengaja ayah mertuaku mengekangnya atau ibu yang kelewat penurut??? hemmm... entahlah

Semoga ibu mampu menjalani hari-harinya di hari mendatang dan semoga Allah memberi aku kesempatan untuk membahagiakan hatinya, amiiinnn


Tidak ada komentar:

Posting Komentar